KlikMama.id - Tak semua ayah mampu menyayangi anaknya. Terlebih, ayah muda yang masih belajar bagaimana menjadi seorang ayah yang baik. Elly Risman selaku psikolog pernah mendapat pertanyaan dari seorang ayah muda. Pertanyaannya sederhana, tapi kemungkinan semua ayah akan menanyakan hal yang sama. Dia tanya bagaimana menjadi ayah yang baik.
Di suatu siang, seorang ayah muda bertanya kepada Elly Risman. Kurang lebih pertanyaannya seperti ini, "Bagaimana caranya saya bisa menjadi ayah yang baik, padahal saya tak punya Role Model, bu?"
Elly Risman melempar senyum kepada ayah muda tersebut sambil memberikan jawaban dari pertanyaan tadi.
- Taqwa,nak! Belajarlah dari nabi Ibrahim.
- Takutlah pada Neraka, karena itu peringatan Allah.
- Harus punya ilmu, jadi sopir dan satpam saja sekolah & punya sertifikat kelulusan. Masak kita ngasuh anak manusia hanya terjun bebas?
- Sebelum kamu terapkan apa yang kamu tahu, sebaiknya kamu selesaikan dulu urusanmu dengan masa lalumu: "inner child within you".
Wahai ayah muda, pengasuhan itu turun-temurun nak. Apa yang masuk otak disimpan sebagai pengalaman dan jadi kebiasaan tanpa sengaja.
Ini benar-benar terjadi, anak perempuan yang biasa dicubit, akan jadi ibu pencubit. Anak lelaki yang biasa dipukul, nantinya jadi ayah yang gampang menggampar.
Oleh karenanya, mulailah mengubah sikap. Ciptakan waktu yang tenang, tengoklah ke dalam dirimu.Temukan "inner child" mu yang dulu suka sapaan ayah dan rindu pelukannya. Ajaklah "inner child" mu bicara. Elus dia, kalau perlu peluk. Bujuklah dia untuk memaafkan yang sudah berlalu.Tidak ada gunanya juga terikat padanya.
Jika kamu sudah terlepas dari "inner child" mu, barulah kamu bisa semangat membangun kebiasaan baru sebagai ayah muda yang penuh tanggungjawab mengasuh generasi emas di era digital.
Ingat, kalau kamu belum bisa berdamai dengan dirimu, pastinya semua ilmu Parenting sulit diterapkan, yang bereaksi pada dirimu bukan ayah muda, tapi "inner child" mu.
Setelah semua hal tadi terselesaikan, barulah kamu mampu menjadi sebaik-baiknya lelaki atau ayah yang paling baik bagi keluarganya.
![]() |
Ayah muda (Marketingweek.com) |
Tapi jangan senang dulu, karena tugas berikutnya justru lebih berat. Tugasmu berikutnya menjadi pendidik bagi istri dan anak-anakmu. Banyak sekali ayah muda yang tak sanggup melakukannya, mereka kalah suara dengan istri.
Meski begitu, jangan sampai hal tersebut menggoyahkan kesabaranmu sebagai kepala rumah tangga. Ayah muda yang baik itu tetap kokoh berdiri walau dihantam ombak, angin, dan gunung-gunung yang menjulang tinggi.
Jangan membalas kekerasan dengan kekerasan. Berikan istrimu senyuman dan kelembutan agar dia tidak meledak-ledak setiap hari.
Mungkin ini terasa sulit bagi ayah muda, tapi seiring berjalannya waktu istrimu akan mengerti bahwa dirimu telah terlatih dan mampu mengayomi keluarga.
Jika artikel KlikMama.id bermanfaat, jangan lupa like dan share. Terima kasih.
Sumber: Twitter Elly Risman (@EllyRisman).
Untuk Ayah Muda, Bagaimana Menjadi Ayah yang Baik?
Reviewed by Fendy Hananta
on
May 13, 2017
Rating:

No comments: