KlikMama.id - Siapa bilang mendidik anak hanya dilakukan oleh ibu. Peran ayah dalam mendidik anak sangatlah penting karena di balik anak yang sukses pasti ada ibu dan ayah yang luar biasa.
Pendapat ini memang benar adanya. Walau banyak pihak yang menyarankan untuk membebaskan anak-anak dalam segala hal, tetapi yakinlah bahwa orangtua tetap orang nomor satu yang harus memegang kendali atas jalan yang akan ditempuh anak-anaknya.
Dr. Edward Zuckerberg juga melakukan hal yang sama. Ayahnya sang pendiri Facebook ini sudah menyiapkan Mark Zuckerberg untuk menjadi orang sukses sejak usia dini. Ternyata benar, tak sampai usia 30 tahun, Mark Zuckerberg sudah masuk jajaran orang terkaya di dunia.
Baca juga:
Rahasia Ayah Mark Zuckerberg dalam mendidik anak
Ketika ditanya tentang rahasia merawat anak, ayah Mark Zuckerberg langsung bersemangat membagikan kisahnya. Dr. Edward Zuckerberg berbicara panjang lebar saat diwawancarai oleh stasiun radio lokal terkait cara mendidik anaknya hingga mampu mendirikan Facebook menjadi situs jejaring sosial terbesar di dunia.
1. Memperkenalkan teknologi sejak dini
![]() |
| Dr. Edward Zuckerberg (brootle.blogspot.in) |
Zaman sekarang, teknologi sudah berkembang pesat, bahkan kebutuhan apapun bisa didapat dalam satu genggaman, yaitu smartphone. Namun, teknologi yang dimaksud bukan smartphone.
Dr. Edward Zuckerberg adalah seorang dokter gigi, dan sekarang pun masih berpraktik di rumahnya di salah satu sudut kota New York. Sementara ibu Mark Zuckerberg adalah seorang psikiater, ia juga berpraktik di rumah.
Dengan begitu, Mark Zuckerberg kecil menjadi terbiasa melihat orang tuanya bekerja di rumah, dan juga terbiasa melihat keduanya mempergunakan teknologi yang ada saat itu.
Teknologi yang digunakan orangtuanya membuat Mark Zuckerberg penasaran dan banyak belajar. Bahkan, Mark Zuckerberg sudah tertarik dengan komputer sejak kecil.
“Anak-anak saya tumbuh di area kantor saya yang berada di rumah. Saya rasa, anak-anak memang harus mulai mengenal komputer sedini mungkin. Terbukti dengan ketertarikan Mark Zuckerberg pada teknologi ini dimulai sejak dia kecil,” kata Dr. Edward Zuckerberg dalam wawancara tersebut, seperti yang disadur dari RockingMama.id (14/7/2017).
Maka tak heran, saudara Mark Zuckerberg yang lain juga bergelut di bidang teknologi. Sekadar info saja, saudara perempuan Mark Zuckerberg, Randi, adalah direktur marketing Facebook. Saudara perempuannya yang lain, Donna bergelar Ph.D. di Princeton. Adik bungsu Mark, Arielle, juga merupakan sarjana ilmu komputer di Claremont McKenna College.
Tak hanya itu, Mark Zuckerberg memang dibesarkan dalam lingkungan berteknologi. Menurut cerita sang ayah, Mark Zuckerberg sudah dikenalkan komputer sejak dia masih kecil. Gilanya lagi, Dr. Edward Zuckerberg sampai rela beli teknologi canggih demi anaknya tercinta.
Untuk masalah ini, jangan disalahartikan ya Ma. Pemberian gadget untuk anak yang masih kecil belum terlalu penting. Ayah Mark Zuckerberg memberikan teknologi canggih untuk sarana belajar bukan untuk bermain.
Jadi, lebih baik tunda dulu membelikan smartphone, tapi gantilah dengan laptop, kamera, atau semacamnya. Yang terpenting, perangkat canggih tersebut tidak membuat mereka kecanduan gadget.
2. Tidak memaksa anak
| Keluarga Mark Zuckerberg (nymag.com) |
Ayah empat anak ini tidak pernah memaksa anak-anak untuk menjadi atau menyukai sesuatu. Semua dibiarkan berjalan seperti air yang mengalir.
Hal terpenting dalam membesarkan anak adalah tidak memaksakan mereka. Daripada harus memaksa anak melakukan ini-itu, lebih baik mengenali apa kekuatan mereka, kemudian mendukungnya serta mendorong pengembangan hal-hal yang mereka sukai.
“Ketimbang memaksakan kehendak kita, atau mengarahkan anak ke hal tertentu, akan lebih baik jika kita bisa mengenali minat anak sejak dini, dan kemudian membantu mereka untuk mengembangkannya.” ujar Dr. Edward Zuckerberg.
Seperti yang diceritakan oleh ayahnya, Mark Zuckerberg sering merasa bosan di sekolah dan ia lebih suka mengutak-atik komputer yang ada di ruang kerja Dr. Edward Zuckerberg ketimbang berangkat ke sekolah.
Dr. Edward Zuckerberg menyadari betul akan hal ini. Alih-alih mendapat larangan, dia malah memberikan kesempatan seluas-luasnya pada Mark Zuckerberg untuk mengembangkan minatnya lebih lanjut.
Alhasil, dari komputer Dr. Edward Zuckerberg inilah Mark Zuckerberg belajar mengenal coding pertama kali. Bahkan Mark-lah yang melengkapi kantor Dr. Edward Zuckerberg dengan program yang disebut ZuckNet.
ZuckNet adalah sebuah program instant messaging sederhana yang memungkinkan pengguna komputer satu terhubung dengan pengguna komputer yang lainnya.
3. Tidak menerapkan kekerasan fisik
| Keluarga Mark Zuckerberg (facebook.com) |
Dalam mendisiplinkan anak-anak, keluarga Mark Zuckerberg tidak pernah menerapkan kekerasan fisik. Mereka hanya memberitahu adanya batasan bahwa tidak akan menolerir tindakan negatif tertentu yang dilakukan anak-anaknya.
Jadi, intinya dalam hal penyampaian. Kalau batasan tersebut dilanggar, maka kita jugalah yang akan mendapatkan akibatnya. Dr. Edward Zuckerberg percaya, jika orangtua sendiri telah disiplin dalam memegang batasan tertentu yang tak boleh dilanggar, maka anak-anak akan terbiasa juga pada akhirnya tanpa harus ada hukuman fisik.
"Jika Anda menyampaikan ketidaksukaan Anda terhadap perilaku negatif tertentu pada usia dini, mereka akan belajar memahami perasaan Anda mengenai hal-hal itu," kata sang ayah.
“Kita selalu bisa menjadi orangtua yang keras dalam menerapkan disiplin, tapi ingat, anak-anak adalah anak-anak. Yang mereka butuhkan adalah sosok ayah dan ibu,” tambahnya.
4. Bangga dengan keberhasilan yang dicapai oleh anak
![]() |
| Mark Zuckerberg lulus kuliah (jawapos.com) |
Dr. Edward juga mengatakan, “Mark Zuckerberg adalah seorang murid yang baik, yang menaruh minat besar pada matematika dan sains.”
Mark Zuckerberg lebih memilih untuk kuliah di Phillips Exeter Academy, padahal dia telah diterima di Harvard. Selain itu, Mark Zuckerberg adalah sosok yang sangat pendiam yang tak suka membicarakan mengenai prestasi yang telah diraihnya.
“Saya sangat bangga akan semua hal yang telah dipilihnya, dan apa yang telah diraihnya sekarang,” kata Dr. Edward Zuckerberg.
Ibarat kata, meski anak baru bisa menyiram tanaman di kebun, Anda tetaplah bangga karena suatu saat dia akan memetik hasil kebun tersebut.
5. Anak-anak diberi waktu bermain
![]() |
| Mark Zuckerberg menyempatkan bermain dengan anak dan istri (nextshark.com) |
Meski Mark Zuckerberg difasilitasi sedemikian rupa untuk mengembangkan minatnya, tak lupa pula Dr. Edward Zuckerberg memberinya waktu-waktu bermain.
Jadi, meski Mark Zuckerberg kecil hampir sepanjang waktu berada di depan komputer, tapi Dr. Edward Zuckerberg juga menyediakan permainan-permainan lain untuknya.
“Children need to be well-rounded. There's a place for work and a place for play,” jelas ayahnya.
Kehidupan anak tak terlepas dari permainan. Jadi, tetap berikan waktu bermain setelah dia menjalani serangkaian pekerjaan atau proses belajar.
6. Menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi
![]() |
| Mark Zuckerberg dengan keluarga kecilnya (facebook.com) |
Dalam wawancara tersebut, ada kesempatan seorang penelepon yang bertanya pada Dr. Zuckerberg mengenai keseimbangan kehidupan kerjanya.
Ayah dari seorang bos Facebook ini pun menjawab, bahwa semua bisa terkendali karena dia dan istrinya sama-sama bekerja dari rumah.
"Istri saya adalah wanita super. Dia bekerja di rumah. Begitupun saya. Kondisi kami memang memungkinkan demikian. Kondisi ini merupakan kondisi paling ideal jika Anda menginginkan keseimbangan antara pekerjaan dan tugas mendampingi anak-anak tumbuh," kata Dr. Edward Zuckerberg.
Tak bermaksud mengurangi peran para orangtua yang bekerja di luar rumah, tapi Dr. Edward Zuckerberg menyarankan agar kita bisa menemukan titik keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi tersebut.
Memang, bekerja di rumah dirasa lebih fleksibel karena bisa mendapatkan uang dari rumah sambil mendampingi anak belajar dan bermain. Bukankah itu hal yang menyenangkan Mam?
7. Memberikan keamanan dan kenyamanan pada anak
![]() |
| Mark Zuckerberg berenang dengan anaknya (facebook.com) |
Memang ada banyak orang sukses yang berangkat dari masa kecil yang sulit, tapi bagi Dr. Edward Zuckerberg memberikan rasa keamanan dan kenyamanan pada anak adalah tugas orang tua yang paling utama.
Inilah yang membuat Dr. Edward Zuckerberg berusaha untuk mapan terlebih dahulu sebelum dia menikah dan punya anak.
Saat Mark Zuckerberg lahir, Dr. Edward Zuckerberg sudah mapan sepenuhnya sebagai seorang dokter gigi dan mampu menjamin masa depan anaknya dengan lebih baik.
“Setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk menjamin masa depan anak. Ini cara saya,” terang ayah Mark Zuckerberg mantap.
Ya, cara memberikan keamanan dan kenyamanan pada anak tidak selalu dengan kemapanan dalam bekerja. Keamanan dan kenyamanan sendiri bisa diperoleh dari kepedulian orangtua terhadap anak.
Misal, jadi teman curhat anak. Walau terkesan sepele, mendengarkan curhatan anak bisa membuatnya merasa nyaman dan aman. Di samping itu, dia merasa dihargai dan dipedulikan.
Nah, itu tadi cara yang dilakukan ayah Mark Zuckerberg dalam mendidik anak laki-lakinya. Kalau para ayah di luar sana belum bisa seperti Dr. Edward Zuckerberg, sebaiknya mulai sekarang segera melakukan perubahan agar anak Anda bisa seperti Mark Zuckerberg.
Jika artikel KlikMama.id bermanfaat, jangan lupa like dan share. Terima kasih.
7 Rahasia Ayah Mark Zuckerberg dalam Mendidik Anaknya Sejak Usia Dini
Reviewed by Fendy Hananta
on
July 26, 2017
Rating:
Reviewed by Fendy Hananta
on
July 26, 2017
Rating:






No comments: