Ternyata Ashraf dan Bunga Citra Lestari Punya Perbedaan dalam Mendidik Anak

Perbedaan mendidik anak ala Bunga Citra Lestari

KlikMama.id - Perbedaan budaya orangtua terkadang bisa membuat perbedaan dalam pola asuh atau cara mendidik anak. Hal itu memang benar adanya karena Ashraf Daniel Mohammed Sinclair dan Bunga Citra Lestari (BCL) ternyata juga demikian.

Keduanya tak pernah sama dalam mendidik anak. Ashraf selalu disiplin, sementara Bunga Citra Lestari lebih santai karena menekankan pada kedekatan pada anak, layaknya seorang teman. 


Ashraf lebih disiplin


Saat ini, Noah Sinclair, anak dari pasangan Bunga Citra Lestari dan Ashraf Sinclair sudah memasuki usia sekolah. Mengingat pendidikan sangat penting, menurut Bunga Citra Lestari, Ashraf mendidik Noah dengan sangat disiplin.

"Gaya hidup Bapaknya lebih disiplin daripada aku. Dan tentunya aku juga merasa bahwa ini banyak positifnya," kata  ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, seperti yang disadur dari Tabloidbintang.com (13/9/2017).

Bunga Citra Lestari juga menambahkan, ia dan Ashraf memiliki pola asuh dan pendekatan layaknya teman kepada buah hati semata wayang mereka. 

Cara ini diterapkan untuk mendekatkan anak kepada orangtua, sehingga anak nyaman bercerita apa pun kepada orangtua.

"Untuk mendidik anak, kami punya cara beda, sih. Cuma kami punya satu kesamaan, kami mau jadi teman anak kami, jadi anak kami bisa share pikirannya dan bisa santai berbicara dengan kami," ujar Bunga Citra Lestari.


Ashraf sejak kecil diajarkan disiplin


Ashraf sendiri sejak kecil terbiasa hidup disiplin secara tidak langsung turut mempengaruhi pola didiknya. Ini tidak terlepas dari budaya Ashraf yang berdarah Malaysia dan Inggris.




"Disiplin Ashraf itu lebih ke hal kecil, seperti anak makan di meja makan. Kalau di keluarga aku nggak terlalu disiplin banget, ya," kata Bunga Citra Lestari.

"Kalau nenek aku dulu di Inggris, aku makan harus duduk dan nggak boleh ngomong. Cuma kami sekarang beda generasi, ya zaman dulu beda saja," Ashraf menimpali.


Eksperimen dalam mendidik anak


Selain itu, Ashraf Sinclair dan Bunga Citra Lestari banyak melakukan berbagai eksperimen dalam menerapkan pola didik anak. 

Namun segala bentuk eksperimen yang dilakukan ditegaskan Bunga Citra Lestari bukanlah obsesi dari ego mereka, melainkan lebih memprioritaskan sebuah cara yang membuat Noah menjadi semakin lebih baik.

"Jadi kami sudah tahu kira-kira dia (Noah) cocoknya dididik seperti apa? Itu trial and error juga, sih. Jadi seiring tumbuh kembang anak, kami melihat cara seperti apa yang membuat Noah menjadi lebih baik," tukasnya.


Perbedaan mendidik anak blasteran


Proses mendidik anak blasteran memang selalu diwarnai dengan perbedaan. Hal ini wajar karena orangtua berasal dari kewarganegaraan dan budaya yang berbeda. Namun, orangtua wajib memperkenalkan dua budaya secara seimbang.

Dra Jenny Lukito Setiawan MA., PhD. menjelaskan, perbedaan budaya dalam sebuah pernikahan bukanlah masalah yang serius. Anak dapat mempelajari dua budaya sekaligus. 

Hanya, anak akan mengikuti pola atau kebiasaan dari orangtua yang lebih dominan. Misalnya, ketika seorang ibu mengatur segala keperluan anak, anak pun akan mengikuti budaya dari sang ibu. Begitu juga sebaliknya.

Bila orangtua sama-sama dominan, mereka hendaknya berdiskusi tentang cara atau budaya yang akan diperkenalkan kepada anak. Kesepakatan tersebut sangat penting untuk menghindari konflik dalam keluarga. ’

"Sebenarnya tidak harus memilih kiri atau kanan. Semua hal ini dapat dibicarakan antara ayah dan ibu dengan kepala dingin demi kebaikan keluarga. Sehingga, tidak timbul kebingungan dalam diri anak,’’ ujar Dra Jenny Lukito Setiawan MA., PhD, seperti yang dikutip dari Jawapos.com (26/9/2014).

Menurut Jenny, orangtua dapat mengajarkan dua budaya sejalan dengan perkembangan anak, terutama bahasa. Orangtua dapat mengajarkan bahasa sesuai dengan kesepakatan. 

Contohnya, ibu berasal dari Indonesia, sedangkan ayah dari Amerika. Orangtua sepakat mengajari anak dengan bahasa Inggris, namun tidak meninggalkan bahasa Indonesia.

Mengingat anak akan berinteraksi atau berkomunikasi dengan keluarga ayah dan ibu, anak wajib memahami budaya orangtuanya.

’’Tujuannya, anak dapat memosisikan diri dan tidak minder saat berkumpul dalam keluarga salah satu orangtuanya,’’ ujar dekan Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya tersebut.

Selain dengan keluarga, anak akan berinteraksi dengan lingkungan sekolah. Mereka juga wajib mengenal budaya dan bahasa yang digunakan dalam lingkungan tersebut. ’

’Boleh saja dalam keluarga menggunakan bahasa Inggris. Namun, orangtua wajib ingat bahwa mereka sedang tinggal di sebuah negara yang memiliki bahasa utama atau daerah,’’ katanya.

Bila tidak memahami bahasa di sekitarnya, anak akan sulit berinteraksi dengan orang lain. Akibatnya, perkembangan sosialnya terhambat. Lebih buruk lagi, anak tidak diterima dalam pergaulan teman.


Lebih baik gaya pendidikan orangtua dari negara timur atau barat?


Negara-negara barat terkenal memberikan kebebasan dalam mendidik anaknya. Pola mengasuh anak dengan kebebasan ini diharapkan membuat anak bersikap mandiri dan tumbuh sesuai dengan pilihan hidupnya.

Ini berbanding terbalik dengan gaya mendidik anak ala orangtua di timur yang secara umum lebih disiplin dan selalu mengawasi anak. 

Jelas, tujuan utamanya agar anak tidak salah arah dan terjerumus ke pergaulan yang keliru dan merusak masa depan. Lantas, gaya mendidik anak manakah yang lebih baik?

Sebagaimana yang dilaporkan oleh Nova.Grid.id (19/4/2017), menurut Alyssa Fu dan Hazel Markus, peneliti dari Universitas Stanford, dalam kajian yang dipublikasikan oleh Daily Mail pada 24 Mei 2014, "Gaya mendidik anak baik ala barat maupun timur keduanya efektif diterapkan untuk mendidik serta mengembangkan potensi anak."

Diakuinya, gaya mendidik anak ala orangtua Barat didasari oleh pemahaman yang sudah tumbuh mendarah daging dan membudaya sejak anak tumbuh besar dalam keluarga. 

Sedangkan, gaya mendidik anak ala orangtua di timur menemukan motivasi tersebut dari didikan orangtuanya.

Mereka menemukan jika di Asia, anak-anak mempelajari nilai-nilai saling ketergantungan antara orangtua dan anaknya. 

Sangat berbeda dengan orangtua di barat yang cenderung menekankan bahwa seseorang seharusnya mandiri terutama dari ibunya.

Hal menarik lainnya ialah, Fu dan Markus merasa sangat tertarik dengan temuannya bahwa saling ketergantungan dapat menjadi faktor yang memotivasi anak. 

Namun, terpenting adalah kemampuan anak dalam memahami budaya yang beragam dan cara mereka menafsirkan diri dan hubungannya dengan orang lain.

Demikian tadi beberapa perbedaan cara mendidik anak yang dilakukan oleh Ashraf Sinclair dan Bunga Citra Lestari serta penjelasan tentang perbedaan mendidik anak blasteran. 

Jika artikel KlikMama.id bermanfaat, jangan lupa like dan share. Terima kasih.


Ternyata Ashraf dan Bunga Citra Lestari Punya Perbedaan dalam Mendidik Anak Ternyata Ashraf dan Bunga Citra Lestari Punya Perbedaan dalam Mendidik Anak Reviewed by Fendy Hananta on September 13, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.